Paijo sialan

Aku kembali ke depan dan kulihat Pak Paijo akan mengayuh becaknya meninggalkan lokasi rumahku. Malam harinya adalah malam Minggu, istriku mengenakan daster batik bermotif bunga yang agak ketat sehingga perut istriku yang sudah tak begitu ramping tampak menonjol di depan sedangkan pantat bahenolnya membentuk menonjol ke belakang dan kedua payudara tak berBH tampak montok dengan kedua putingnya yang menonjol. Setelah makan malam tak seperti biasanya istriku berdandan seolah akan menghadiri pesta, entah mengapa aku diam dan hanya berkomentar kau tambah cantik, dik, mau kemana? �Tanyaku. Siapa tahu ada tamu, mas katanya santai Kok tamu? Tak kira aku..�kataku Tamu kan harus dihormati dan dilayani katanya Dilayani? aku bergumam bertanya tanya Aku kemudian menonton acara TV dan kuhidupkan lampu 5 watt sambil tiduran di kursi panjang didepan pintu kamarku, istriku menemaniku di kursi panjang menghadap ruang tamu. Mataku tak dapat bertahan dan aku tertidur entah berapa lama, sampai aku terbangun mendengar rintihan istriku aku tak dapat bergerak sama sekali ketika kulihat istriku tidur tertelentang pantat bahenolnya di pojok tempat tidur busa di kamar dengan kedua kaki terjuntai di lantai dan hah Pak Paijo tukang becak berumur 60 tahunan yag hanya mengenakan kaos singlet belel dan celana pendek komprang itu memeluk tubuh istriku dengan tangan kirinya dan menciumi wajah istriku. kau cantik Bu Yati..katanya berulang ulang Jangan paak Paijooo jangaaan paaaak Jooooo rintih istriku berusaha menahan Pak Paijo, tapi tangan kanan keriput itu meremas remas kedua payudara montok istriku yang hanya terbalut kain daster ketatnya. Kedua tangan istriku terangkat diatas kepalanya terkulai lemah sepertiku kepalanya bergoyang-goyang ingin melepas ciuman bernafsu pak Paijo di wajahnya. Paaaak Joooo �rintih istriku ketika jari-jari keriput pak Paijo menarik-narik dan memelintir putting susu istriku dengan kasarnya bergantian Tangan istriku yang lunglai terkepal dan kedua matanya tertutup rapat dan menggigit bibir merahnya merasakan ganasnya pak paijo memelintir kedua putting susunya bergantian. saakiiit paaak� rintihnya agak keras. Nanti akan semakin sakit kata pak Paijo dan kraak tangannya menarik daster atas istriku dan tersembullah payudara montok istriku dengan kedua putting susunya yang mengacung keras. pak Paijo duduk di selangkangan istriku yang terkangkang lebar Eeehh eeehh .eehhh.. rintih istriku berulang ulang ketika jari-jari pak Paijo memelintir dan menarik keras kedua putting susu istriku. sakit pak, sakit pak Jo istriku menghiba dikasihani tapi pak Paijo yang duduk di selangkanngan istriku mengesek ngesek dengan selangkangannya. Kini wajah pak paijo mendekati kedua payudara istriku dan mulut ompongnya menjelajahi kedua payudara montok istriku, rupanya pak paijo tak tahu kalau kedua putting susu istriku bila dijilat oleh lidahnya akan mengeluarkan air susu. Pak Paijo terus menyedot kedua payudara montok istriku hingga membekas merah hampir di semua permukaan kedua payudara montok istriku. Rupanya istriku terangsang hebat oleh ulah kasar Pak Paijo pada dirinya karena kedua putting susunya terlihat mengacung menegang dan tanpa sengaja setelah menjilati permukaan payudara montok istriku, lidahnya menyenggol putting susu istriku yang mengeras dan “seeer …. seeer� keluarlah air susu istriku dan “Oooohh sedap ini,�kata Pak Paijo langsung melahap payudara istriku menyedot nyedot dengan kerasnya sehingga istriku merintih rintih kesakitan bercampur keenakkan, istriku menggigit bibirnya dan menggeleng ngelengkan kepalanya merasakan serangan ganas pak Paijo sampai “Sudaaah paaak ….air susuku haaabiiiiis ….paaak Joooo…ssaaaakit eehhh…saaakiiiiiiiiitt paaaaaaaak….�rintihnya tapi akhirnya “Oooohhhh heeh heh heh geliiiii paaaaak ooooohhh gusiiiiimuuuu ooooohh paaaakkk Joooo.. akuuuuu keluaaaaaar…….� pantat istrikupun tersentak sentak ketika orgasme pertamanya keluar. Pak Paijo pun kini menghabiskan air susu kiri istriku sampai “Oooooohh…..kaauuuu heebaaaaaat paaak Jooo.. bissaaaaa meraangsaaangkuuuu dariiii putiiiiiiiiiiiing kuuuuu oooooohhhhh akuuuu taaaaaak tahaaaaann ….akuuuu keluaaaaaaar…..�Kembali istriku mengelinjang karena orgasme keduanya malam itu. Tangan Pak Paijo menyingkap daster istriku. “Wah terlalu tebal jembutmu Bu Yati. Aku tak suka.�Pak paijo berdiri dan dari tempatku berdiri aku tak melihat menuju mana pak Paijo. Pak paijo ke tempat tidur lagi dan mengambil tiga bantal di letakkan untuk sandaran kepala istriku sehingga istriku kini dapat melihat selangkangannya dimana dasternya tersingkap memperlihatkan bulu-bulu kemaluannya yang lebat. Pak paijo mendekat selangkangannya dan rupanya dia mengambil silet cukur goal kepunyaanku dan “Jangaaan paaaak….�rintih istriku melihat Pak Paijo akan menggunduli jembutnya. “Biar terang,� kata Pak paijo dan kreek kreeek mulai lah pak paijo mencukur bulu kemaluan istriku. Se telah benar-benar bersih Pak Paijo mengambil cermin kecil dan menyuruh istriku melihat selnagkangannya. “Lihat…..itilmu terlihat ….kelentit Bu Yati terlihat …�katanya sambil mengelus elus yang membuat istriku mendesis desis. “Lebih gampang kan Bu Yati..�katanya. Pak paijo mengambil air dan sabun cair dari wastafel kamar dan mengosok selangkangan istriku sampai berbusa dan istriku terus mendesis desis karena perlakuan Pak paijo. Pak Paijo melepas kaos singletnya dan tampak dadanya yang bidang berbulu.dan Pak Paijo berlutut diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar. Pak Paijo merapatkan dadanya yang berbulu pada selangkangan istriku yang gundul dan mulai menggerak gerakan tubuhnya sehingga dada berbulunya menggesek gesek bibir kemaluan dan kelentit istriku. “Paaaakk……heeh……enaaaaak….paaaaaak�desis istriku keenakan dan semakin lama semakin cepat dada bidang berbulunya menggosok selangkangan istriku dan “Paaaaak……Jooooo….akuuuu .taaaaa .tahaaaaaaaan…….angngngngng……..dan pantat bahenol istriku tersentak untuk ketiga kalinya mencapai puncak orgasme. Kini Pak Paijo meletakkan tubuh istriku di tengah tempat tidur kepala istriku tetap bersandar ke tiga bantal dan pantat bahenolnya diletakkan di tepi tempat tidur, kedua tangan istriku yang lunglai di samping tubuh istriku dan kedua kakinya dikangkangkan Pak Paijo lebar lebar sehingga persis di tempat ku tidur di kursi panjang. Pak Paijo mengambil jepit jemuran pakaian dan “Sakiiiiit…paaaaak….�rintih istriku ketika Pak Paijo tanpa rasa kasihan menjepit kelentit istriku dengan penjepit jemuran. Rintihan istriku semakin keras tatkala Pak Paijo menarik narik penjepit itu “Uuuuh..sssaaaakiiiiit ..paaaaaaak…ampuuuun …paaaaak…ampuuun…jangan siksa sayaaa ..paaak…� Pak Paijo menghentikan permainannya dan kini sisir kawat istriku di tangan pak Paijo, setelah membuka lebar-lebar bibir vagina istriku, pak Paijo memasukkan gagang sisir ke dalam liang vagina istriku sampai kawat-kawatnya menempel pada bibir vagina istriku yang mengerang erang “Ampuuuun paaaak…saaaakiit..sudaaaah paaak jangaan sakiti sayaaa paaak ….ampuuuun…� Rupanya pak Paijo senang menyakiti pasangan bersetubuhnya dan aku semakin tak berdaya melihat tangan pak Paijo membawa kalung manik-manik sebesar kelereng dan kulihat pak Paijo menekan kedua paha istriku yang terkangkang lebar itu ke perut istriku sehingga lubang anus istriku terlihat jelas. “Ampuuun…paaaaak…�erang istriku ketika manik-manik sebesar kelereng itu dimasukkan satu persatu ke lubang anus istriku hingga dari sekitar 15 manikmanik itu hanya dua yang tidak dimasukkan ke lubang anus istriku. “Ayo bangun Bu Yati…�perintah pak Paijo. Kulihat istriku dengan susah payah bangun dari ranjang. “Haa ..haaa..haaa…Bu Yati sekarang punya ekor di depan seperti bunga mekar …. haa haa..haa.. waah ada antenenya di tengah dan ekor belakangnya ada dua bulatan� pak Paijo tertawa terkekeh kekeh sambil menyalakan rokok klobotnya. “Ayo dandan yang menor lonte…�katanya. Aku terkesiap ketika tukang becak tua itu mengatakan istriku lonte. “Cepat pelacur…�bentaknya dan dengan tertatih tatih istriku menuju meja rias. Istriku sedang berdandan ketika Pak Paijo membuka almari pakaian. “Ha ini dia.� rupanya Pak Paijo menemukan kain panjang istriku beserta kebaya tipisnya. “Ayo cepat lonte…wah matanya kurang tebal, ginjumu kurang merah goblok…�bentaknya sambil menjambak rambut istriku hingga kepala istriku tengadah. Istriku meneruskan dandannya dan kulihat eye shadow tebal istriku dan bibirnya memakai lipstik merah menyala yang memang tak pudar walaupun tergesek. “Pakai ini..�perintah pak Paijo. Istriku mengenakan kain panjang yang hanya dililitkan ke perutnya dan hanya ditali ujung-ujung kain panjangnya sehingga paha dan selangkangannya dengan satu sibakan akan tersingkap dan istriku mengenakan kebaya tipisnya sehingga kedua payudara montoknya yang penuh dengan bekas sedotan merah mulut pak Paijo tampak semakin menyenangkan pak paijo. Pak Paijo menyalakan lilin dan ditaruh di meja rias “berdiri lonte…�katanya, istriku berdiri dan pak Paijo yang duduk di kursi rias “Sini tak pangku lonte..�kata Pak Paijo. Istriku duduk di pangkuan Pak paijo, kedua kaki istriku dikangkangkan Pak Paijo dan mulailah permainan Pak Paijo. “Sakiiit..paaaaak…�ketika sisir kawat yang gagangnya masih di liang vagina istriku dikeluar masukkan dengan kasar, penjepit jemuran di lepas dari kelentit istriku dan tangan kiri Pak Paijo memeluk pinggang istriku dan jari-jari tangan kirinya mengelus-elus kelentit istriku.Enak Bu Yati �tanya pak paijo dan tangan kanan istriku memeluk pundak Pak Paijo dan eehh paaaak �desis istriku, rupanya pak Paijo ahli dalam permainan kelentit wanita, kulihat telapak kaki istriku mengejang. “Saakit…eeh …enaak…ooohh akuu ooohh……sakitt Bu Yati enak terus sakit gimana sih.�tanya Pak Paijo. “Embooh paaaak….. Plaaaak…pak Paijo menampar pipi kiri istriku. “Aku tanya lonte, jawab ngerti’ Kulihat istriku berkaca-kaca “Yang sakit eh eh …tempikku pak dan torokku..�kata istriku terbata bata. “ha ha ha….bu guru memang lonte…�kata pak Paijo “Yang enak, apa Bu Yati� “Itilku pak…�jawab istriku “Bu Yati suka yang sakit apa yang enak.� tanya pak Paijo lagi Istriku diam sesaat dan “yang enak, pak� jawab istriku “Paaak…�desah istriku, rupanya jari-jari besar pak paijo masuk ke liang vagina istriku setelah mencabut gagang sisir kawat. “Berapa tongkol laki-laki selain suamimu yang masuk liang vaginamu, bu� Istriku terdiam. “Berapa tongkol laki-laki selain suamimu yang pernah merasakan sempitnya liang vaginamu, bu� “Paak….Joooo…eeh…banyaaak paaaak lebih dari empat…..�istriku mengaku. “Bu Yati lonte apa guru siihh…atau gurunya lonte…’tanya Pak Paijo terus memprmainkan jari-jarinya di dalam liang vagina istriku yang mulai menggelinjang. “Paaak eeeh akuuu ooohhh…..�telapak kaki istriku mengejang tangan kanannya memeluk tubuh tua gempal pak Paijo dan istriku menggesek ngesek payudara kanannya ke dada berebulu Pak Paijo dan “Paaakk Jooooooo akuuuuuu keluaaaaaaaar…..� istriku mengalami orgasme ke empat dan pak Paijo mendudukkan istriku di meja rias dan mengkangkangkan kedua kaki istriku lebar lebar. “Pak Jo..pak Jo pak Jo ennaaaaaakk….�rupanya pak Paijo melahap selangkangan istriku yang gundul melumat bibir vagina dan kelentit istriku bergantian menyedot menjilat dan “Ooooh …keluar satu….ooooh enak pak Jooo akuuu oooohhh keluar satu lagii….ooooooohhh…akuuuuu keluar pak Joooo…….� Rupanya Pak Paijo memang jago menyenangkan wanita karena istriku selain dijilati dan dikempot bibir kemaluan dan kelentitnya juga lidahnya menyelajahi liang vagina istriku sambil menarik manik-manik dari lubang anus istriku hingga keluar satu persatu. “Ooohh bibir vaginakuuu oooooh…itiiiiillku…..torooooookkuuuu…..anuuussssooooh aku keluaaaaar …�istriku orgasme yang keenam, ketujuh, ke delapan dan tubuh istriku lunglai dan Pak paijo menidurkan istriku di ranjang Pak Paijo masih menyisakan manik-manik di anus istriku dan pak paijo yang sudah terangsang itupun memelorotkan celana pendek komprangnya dan tampaklah tongkol pak Paijo yang panjang hampir 20 cm ngaceng berdiri tegak, tongkolnya tidak besar, tapi panjang dan kepala lemaluannya sangat besar hampir sebesar bola kasti dan yang menakutkan adalah banyaknya bulatan kecil hampir menyebar di seluruh batang kemaluan Pak Paijo. Pak Paijo mendekati istriku yang tergolek lemah ditempat tidur sambil tangan kanannya memegangi tongkolnya yang sudah ngaceng dan mengarahkan ke wajah istriku. “Ayo kulum sundal..emut tongkolku…�perinrthnya kepada istriku, istriku sempat memalingkan wajahnya dan dengan kasarnya tangan kirinya meraih tengkuk istriku dan dengan paksa memasukkan tongkol yang berbuntil-buntil ke dalam mulut istriku. Pak paijo meraih 2 bantal dan menandarkan kepala istriku dan kedua tangan gempalnya memegang belakang kepala istriku dan dengan kasarnya Pak Paijo memaju mundurkan pantatnya sehingga tongkolnya menyetubuhi mulut istriku. kedua tangan gempalnya memeju mundurkan kepala istriku hingga beberapa saat dan setelah puas, Pak Paijo melepas tongkolnya dari kuluman mulut istriku. dan tubuh Pak Paijo beralih turun ke bawah dan kedua tangannya mengkangkangkan kedua kaki istriku yang sudah tak berdaya. Kini ku dapat melihat dengan jelas kalau bintil-bintil ditongkol Pak Paijo adalah peloran klaker yang diselipkan diantara kulit ari dan kulit jangat tongkolnya. tongkol ngacengnya di arahkan ke liang vagina istriku dan kepala tongkolnya yang hampir sebesar bola kasti itu di tempelkan ke bibir vgaina istriku dan “Heeeg…�istriku tersedak ketika dengan kerasnya Pak Paijo menusukan tongkolnya ke dalam liang vagina istriku. “Paaaak….�desah lirih istrku ketika Pak Paijo mulai memasukkan tongkolnya yang berkepala besar dan peloran di batang tongkolnya. “Eeehh…paaaaak……rasanyaaaa kok oooooohhhh….akuuuuu keluaaaaaaar….�rintih istriku mencapai orgasme yang ke sembilan pantat bahenol istrikupun tersentak-sentak dan hal ini dimanfaatkan oleh pak Paijo mengenjot pantatnya yang membuat istriku semakin mengerang-erang keenakakan�oooh torokkku gateeeeel…paaaak….enaaakk…oooooohhhhh….aku keluaaaaar…..� rintih istriku pada orgasme ke sepuluhnya dan pak Paijo memiringkan tubuh istriku ke kanan dan mengangkat kaki kanan istriku dipundaknya dan semakin menancaplah tongkolnya ke dalam liang vagina istriku. Sambil terus memaju mundurkan pantatnya, pak Paijo benar-benar mengocok tongkolnya dengan buas ke dalam liang vagina istriku dan menarik keluar manik-manik dari anus istriku satu persatu dan kulihat wajah kuyu istriku meringis ringis dan mulutnya meracau “Enaak…oohh ..anuskuuu sakiiiitt enaaak tongkolmu paaaak…gateeeel torokkuuuu …lelentitku….ooohh aku keluaaaarr……�Orgasme istriku ke sebelas. Pak paijo menarik tubuh istriku yang lunglai hingga pantat bahenolnya di pinggir tempat tidur dan tubuhnya tetap dimiringkan oleh Pak Paijo dan Pak paijo turun dari tempat tidur mengangkat kaki kanan istriku dan menancapkan kembali tongkolnya ke dalam liang vagina istriku dan dengan posisi setengah berdiri Pak paijo mengenjot pantatnya sehingga tongkolnya dengan cepat keluar masuk dan mengucek ucek liang vagina istriku. Kulihat istriku mengerutkan wajahnya dan menahan giginya dan bibir merahnya terkatup merasakan serangan brutal tongkol pak paijo di liang vaginanya. Rupanya Pak Paijo berusaha memepercepat klimaknya. “Bu Yati…Lontekuuuu…..dan genjotan pantatnya begitu cepat (aku tak pernah mengenjot pantatku seperti pak Paijo) dan aku pun terkesiap mendengar rintihan istriku “Juragaaan….Paijoooo….lontemu. keluaar teruss…..juragaaaaaaan….� “Ooooooooooohh lonteeeeekuuuuuuuuu Yatiiiiiiiiii……� “Iya juragan… juragan paijooooo…aku lonteemuu…..� erang istriku “Yatiiiiii……lontekuuuuuu…akuuu…metuuuuu….�dan pantat Pak Paijo tersentak sentak dan karena erangan gila istriku mengatakan Pak Paijo juragan alias majikannya membuat Pak Paijo klimaks dan menyemprotkan airmaninya ke dalam rahim istriku. Bersamaan dengan itu, aku beronani mengluarkan airmaniku di karpet. Aku bangun ksiangan hampir jam 1 siang, stelah mandi aku bergegas ke kamar. “Sudah bangun, mas…�kata istriku tampak gugup dan menarik sleimu tebalnya “Sudah ,� kataku. “Aku ngantuk mas..�katanya. “Gantian ya Jeng Yatiang tidur� Aku menyisir rambut dan mendekati istriku yang tidur berselimut rupanya istriku kelihatanya menutupi sesuatu di balik selimutnya. “Ya…tidurlah aku mau beli rokok,�kataku sambil mengecup pipinya. Aku keluar dan menutup kamar untuk beli rokok di warung. Kuusahakan agak cepat setengah berlari sehingga aku cepat kembali ke rumah dan bertemu Pak paijo sedang mangkal di depan rumahku. Pak Paijo tersenyum-senyum padaku seolah menghina, aku hanya menyapa. Didalam hatinya Pak Paijo terbahak-bahak melihatku karena istriku telah disetubuhinya semalaman sekehendak hatinya tanpa aku dapat berkutik. Aku masuk dari pintu dapur di samping rumah yang memang sengaja tak kukunci dan aku masuk berusaha tak menimbulkan suara, lagi pula aku sering berlama-lama di warung rokok. Jeng Yatiang dari tadi curiga terhadap istriku yang tak biasanya berselimut di siang haripun mendengarkan rintihan istriku dari dalam kamar. Aku mengintip di lubang kunci dan “deeer� hatiku bergetar, ketika kulihat istriku dengan selimutnya tersingkap, kedua kakinya terkangkang lebar memeperlihatkan pangkal paha yang kini tak berambut lagi dan yang membuatku tercengang adalah jari-jari tangan kanan istriku menggosok-ngosok kelentit dan bibir vaginanya sehingga pantat bahenolnya terangkat angkat dan di lubang anusnya hanya tertinggal 5 manik-manik diluar. Rupanya istriku benarbenar terangsang kini tubunya memeluk guling besar dan kedua tangannya menekan guling ke arah selangkangannya sambil terus menggesek-ngesekkan pangkal pahanya yang gundul tak berambut itu dengan guling. Kini istriku menelungkupi guling itu dan tangan kanannya meraih manik-manik itu mengeluarkan satu per satu dan nafasnya tertahan “heeg..� setiap kali manik-manik itu keluar dari anusnya sampai sudah sebelas manik-manik yang ada diluar dan….. “Juragan Paijoooo….sodomi….anuuuuskuuu…..�dan pantanya bergoyang maju mundur begitu cepat menggesek gesek pangkal pahanya ke guling yang dipeluknya, tangan kirinya menarik keluar manik-manik yang tersisa dan “Juragaaaaaaaan Paijooooo….aku….keluaaaaaaaar…..�tubuh istrukupun tersungkur. Kesokan harinya ketika istriku akan berangkat mengajar ke SMP “X�, kulihat dibalik seragam gurunya istriku tak mengenakan celana dalamnya karena tanpa sengaja sewaktu mengajaknya berangkat kaki kanan istriku sedikit meregak seawaktu duduk. Aku pulang pukul 7.30 malam dan istriku belum datang. stelah menutup gordin ruang tamu dan menyalakan lampu kecil 5 watt dimeja kecil dan mentup selambu antara pintu tamu, aku merasakan kantuk sampai beberapa saat kudengar pagar terbuka dan bunyi kunci pintu depan berputar. Aku ingin menyambutnya, begitu pintu kamar ku buka, aku terhenyak mendengar rintihan istriku “Jangan paaak…sudaah…paaaak….nanti suamiku bangun� bisik istriku sambil merintih. Karena raungan lainnya gelap dan hanya lampu 5 watt yang menyala di ruang tamu maka dengan jelas kulihat istriku dibekap dari belakang oleh Pak Paijo. Tangan kiri pak Paijo memegang kedua lengan istriku dari belakang, sedangkan tangan kirinya dengan kasarnya menyingkap rok rempel istriku dan pantat bahenolnya pun tampak. Tubuh istriku didorang hingga kepalanya bersandar pada sandaran kursi panjang ruang tamu dan kaki kanan Pak paijo mengangkat kaki kanan istriku ke atas kursi hingga istriku kini benar-benar menungging diatas kursi dan tangan kanannya menjemabak rambut pendek istriku sehingga kepalanya yang di bantalan kursi berpalaing ke kanan. Tangan pak paijo merogoh celanannya dan dikeluarkannya tongkol panjangnya yang permukaannya penuh dengan pelor. Tangannya menekan kepala istriku dan selangkakngannya di dekatkan ke wajah istriku dan tongkolnya yang ngaceng didekatkan ke mulut istriku dan dengan paksa Pak paijo memasukkan tongkolnya yang panjang dan kepala penisnya yang hampir sebesar bola kasti itu ke dalam mulut istriku yang tak berdaya dam dengan ganasnya pak Paijo mengeluar masukkan penisnya ke dalam mulut istriku yang gelagapan dan melotot saat ujung penis besarnya sampai ke tenggorokkan istriku. Kulihat ludah istriku keluar begitu banyakanya karena mulutnya tak mampu menampung besarnya tongkol Pak paijo yang seperti kalap itu. “Heeh gak usah sembunyi, pak ayo keluar�kata pak paijo dan tubuhkupun merasakan sepuluh orang yang tak tampak memukuliku dan perlawananku rupanya sia-sia karena yang kulawan benar-benar tak tampak. Kurasakan tubuhku di lempar di kursi, kepalaku pening sekali oleh bogeman yang tak terlihat tapi terasa. Kurasakan kepalaku didongakkan untuk melihat bagaimana pak paijo memperlakukan istriku yang juga tak berdaya melawan sepertiku. “Jangaaan…disituuu paaakk….�rintih istriku dan kulihat pak paijo menekan nekan tongkolnya ke lubang anus istriku. “Jangaan pakk….’ istriku tak dapat bergerak kedua tangannya di bekuk ke belakang oleh pak Paijo sedangkan tubuhnya terdorong ke depan, kaki kirinya masih di lantai tatepi kai kanan istriku diletakkan di kursi sehingga kedua kakinya terkangkan lebar dan pantat ahenolnya semakin merangsang pak pijo karena dalam posisi menungging. “Ampuuuuuun…..paaaaak……sakiiiiiiiit….jaangaaaaaaaann disssssiiiituuuuuu …jaangaaaaaan anuuuusskuuuu…oooooh aampuuuuuun….sakiiiiiiiit……….�kulihat Pak paijo terus berusaha dengan paksa memasukkan tongkolnya ke dubur istriku yang terus mengerang-erang. Tangan kanannya merogoh sakunya dan rupanya dia membawa minyak dan digigitnya plastik itu dan keluarlah minyak goreng diusap usapkan ke konotlnya dan mengosok-ngosok anus istriku dan kulihat jemari tangannnya mulai menusuk anusmya. Mulanya hanya jari telunjuk kemudian jari tengah dan jari manis pak paijo simasukkan ke anus istriku yang mengerang erang…aku tak tahu entah sakit hanya….�eeeehhh….hhhuuuuuhhh….ngngngng…..� Akhirnya tongkol pak Paijo berkepala besar dan batangnya berpelor itupun diarahkan ke anus istriku dan “Paaaak….saaaakiiit……�Pak Paijo terus menusukkan tongkolnya dengan pelahan naumn pasti ke dalam anus istriku yang semakin menunging-nungging. Setelah semuanya masuk istrikupun diberdirikan oleh Pak paijo dan seperti sebuah wayang istriku menurut kemana pak paijo mendorong karena anus istriku sudah terjejali oleh tongkol pak paijo dan pak paijo mulai menndesak desakkan tongkolnya lebih dalam ke anus istriku yang hanya mendesis desis. Pak paijopun menyuruh istriku merangkak sedangkan pak paijo terus di belakang istriku dan begitu posisi istriku merangkak, maka pak paijo mulai mengenjot pantatnya maju mumdur dan tongkolnya mulai keluar masuk di anus istriku, “Saakiiit..paakk.. ammmpun paaaaak jangaaaan disodomiiii akuuu pak…ampunnn jangann anuuusskuuuu….paaaaak� istriku mengerang erang. Tapi Pak Paijo seperti kalap semakin cepat mengenjot pantatnya sehingga bunyi selangkakngannya dan pantat bahenol istriku semakin keras dan “Ooooohhh paaaaaaak….akuuuuuu oooooooh….akuuuu…koook ..ennaaaaaaaaak…..akuuuuu ooohhhhh…enaaaaaaak…�tiba tiba istriku yang tadinya kesakitan kini meraskan keenakkan. “Paaaaaaaakkkk Joooooooo……�istriku semakin mengerang ketika tangan kanan Pak paijo menggosok kelentit dan bibir vagina istriku yang sudah gundul itu.. Semakin lama semakin gila saja genjotan panta pak paijo dan dengan jelas kulihat tongkol pak paijo keluar masuk di dubur istriku yang terus mengerang keenakan. “Juraaaaaagaaaaaaaan….aakuuuu tak taaaaaahhhaaaaaaaaan juraaagaan Paijoooo…� “Yatiiii aku mau keluuuuaaaar….�suara pak paijo serak “Ayooooo juraagaaaan Paijoooo aaaku mauuu keluaaarr….ooooohhh� dan kilihat Pak paijo menempelkan pangkal pahanya ke pantat bahenol istriku ketika air maninya menyembur di liang anus istriku yang juga tersentak sentak karena orgasme. Kulihat keduanya tersungkur tubuh istriku di bawah tubuh Pak paijo. Begitu tengah malam Pak paijo keluar rumahku untuk meronda. Rupanya itu kejadian terakhir dengan pak paijo karena malamnya pak Paijo terbunuh waktu mengejar perampok di perumahan sebelah saat dia akan pulang, kudengar ada temannya nyeletuk kalau mungkin dia telah “memakan� istri orang sehingga dia tidak kebal lagi oleh bacokan perampok

0 komentar:

Posting Komentar


Get paid To Promote at any Location
Copyright © Cerita S3X